Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ikatan Ionik Pada Zat Padat

A. Pengertian

katan ionik adalah ikatan kimia yang terbentuk antara dua atom atau lebih yang berbeda muatan listriknya, yaitu antara ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ikatan ini terbentuk karena adanya perpindahan elektron dari satu atom ke atom lainnya.

B. Karakteristik Umum

  1. Transfer Elektron: Elektron berpindah dari atom yang memiliki energi ionisasi rendah ke atom yang memiliki afinitas elektron tinggi.
  2. Kekuatan Ikatan: Ikatan ini sangat kuat karena adanya gaya tarik-menarik antara ion positif dan negatif yang saling bertolak belakang.
  3. Sifat: Zat yang membentuk ikatan ionik umumnya bersifat keras, rapuh, dan memiliki titik leleh yang tinggi. Zat ini juga dapat menghantarkan listrik jika larut dalam air atau dalam bentuk cair.
  4. Pembentukan Kristal: Ion-ion yang terbentuk akan tersusun dalam bentuk kristal yang teratur untuk meminimalkan energi potensial total.

C. Proses Pembentukan Ikatan Ionik

  1. Transfer Elektron: Sebuah atom logam (misalnya Natrium, Na) memiliki elektron valensi yang sedikit, biasanya 1 elektron pada kulit terluar. Atom ini cenderung melepaskan elektron tersebut untuk mencapai kestabilan konfigurasi elektron yang lebih rendah (seperti gas mulia).Sebaliknya, sebuah atom nonlogam (misalnya Klorin, Cl) memiliki banyak elektron pada kulit terluar dan cenderung menerima elektron untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (oktet).
  2. Pembentukan Ion: Ketika atom Natrium (Na) melepaskan 1 elektron, atom tersebut berubah menjadi kation Na⁺ dengan muatan positif karena kehilangan elektron. Proses ini adalah ionisasi.Atom Klorin (Cl) menerima elektron tersebut dan menjadi anion Cl⁻ dengan muatan negatif.
  3. Gaya Tarik Menarik Antara Ion Positif dan Negatif: Ion Na⁺ dan Cl⁻ yang terbentuk akan saling tarik-menarik karena muatan yang berlawanan. Gaya tarik-menarik ini yang disebut gaya elektrostatis atau gaya coulomb membentuk ikatan ionik yang sangat kuat.
  4. Pembentukan Kristal: Ion-ion yang terbentuk akan saling mengikat dalam struktur kristal yang teratur, sehingga terbentuk struktur kristal ionik. Ion-ion dalam kristal ini terikat dengan sangat kuat dan membentuk unit sel yang berulang.
Sebagai contoh, dalam garam dapur (NaCl), setiap ion Na⁺ dikelilingi oleh enam ion Cl⁻ dan setiap ion Cl⁻ dikelilingi oleh enam ion Na⁺. Struktur kristal ini membentuk struktur kubik yang sangat stabil.

D. Keunggulan dan Kekurangan Ikatan Ionik

Keunggulan:

  1. Kekuatan Ikatan yang Tinggi: Ikatan ionik sangat kuat, memberikan kestabilan dan ketahanan terhadap perubahan kondisi fisik.
  2. Konduktivitas dalam Larutan: Mampu menghantarkan listrik dalam larutan atau keadaan cair karena adanya ion-ion bebas bergerak.
  3. Titik Leleh Tinggi: Senyawa ionik biasanya memiliki titik leleh yang sangat tinggi, membuatnya cocok untuk aplikasi pada suhu tinggi.

Kekurangan:

  1. Kerapuhan: Zat yang terikat secara ionik bisa sangat rapuh dan mudah pecah ketika diberi tekanan atau benturan.
  2. Tidak Menghantarkan Listrik dalam Bentuk Padat: Dalam keadaan padat, ion-ion terikat kuat dalam kisi kristalnya, sehingga tidak dapat bergerak dan menghantarkan listrik.
  3. Keterlarutan Terbatas dalam Pelarut Nonpolar: Senyawa ionik lebih mudah larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi kurang larut dalam pelarut nonpolar.

E. Contoh-Contoh Ikatan Ionik

Sodium Klorida (NaCl)

Proses Pembentukan:

  1. Atom Natrium (Na) melepaskan satu elektron untuk menjadi Na⁺.
  2. Atom Klorin (Cl) menerima satu elektron untuk menjadi Cl⁻.
  3. Na⁺ dan Cl⁻ saling tarik-menarik dan membentuk NaCl, yaitu garam dapur. 

Magnesium Oksida (MgO)

Proses Pembentukan:

  1. Atom Magnesium (Mg) melepaskan dua elektron untuk menjadi Mg²⁺.
  2. Atom Oksigen (O) menerima dua elektron untuk menjadi O²⁻.
  3. Mg²⁺ dan O²⁻ saling tarik-menarik membentuk ikatan ionik yang sangat kuat, sehingga menghasilkan MgO yang memiliki titik leleh sangat tinggi.

Kalium Bromida (KBr)

Proses Pembentukan:

  1. Atom Kalium (K) melepaskan satu elektron untuk menjadi K⁺.
  2. Atom Bromin (Br) menerima satu elektron untuk menjadi Br⁻.
  3. K⁺ dan Br⁻ saling tarik-menarik membentuk KBr.

Kalsium Karbonat (CaCO₃)

Proses Pembentukan:

  1. Kalsium (Ca) melepaskan dua elektron untuk membentuk Ca²⁺.
  2. Karbonat (CO₃²⁻) adalah ion poliatomik yang terbentuk dari ion karbon (C) dan tiga atom oksigen (O).
  3. Ca²⁺ berikatan dengan CO₃²⁻ membentuk senyawa ionik CaCO₃, yang umum ditemukan sebagai kapur atau marmer.
Ikatan ionik adalah ikatan yang sangat penting dalam kimia dan banyak ditemukan dalam senyawa-senyawa seperti garam (NaCl) dan mineral-mineral lainnya. Ikatan ini sangat kuat dan memiliki sifat fisik yang khas, seperti titik leleh tinggi, kekerasan, dan kerapuhan. Meskipun tidak menghantarkan listrik dalam keadaan padat, senyawa ionik dapat menghantarkan listrik dalam larutan atau bentuk cair karena adanya ion-ion bebas yang dapat bergerak.

Post a Comment for "Ikatan Ionik Pada Zat Padat"