Kemendikdasmen Tegaskan Fokus Peningkatan Kesejahteraan Guru pada Tunjangan Sertifikasi, Bukan Kenaikan Gaji
Zsmart.id - Pemerintahan Presiden Prabowo kini mulai perlahan menunjukkan ke arah yang lebih baik. Salah satunya mengenai skema peningkatan kesejahteraan bagi guru baik guru ASN maupun Non-ASN. Berdasarkan informasi pada laman kompas.com bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan guru dilakukan melalui tunjangan sertifikasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Prof. Nunuk Suryani, di Kantor Kemendikdasmen pada Senin (9/12/2024). "Kami meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi. Kami mempercepat proses agar semua guru memiliki kesempatan untuk mengikuti sertifikasi," ujar Prof. Nunuk.
Prof. Nunuk juga menanggapi isu yang beredar di masyarakat mengenai kemungkinan adanya kenaikan gaji guru pada tahun 2025. Ia menjelaskan bahwa peningkatan kesejahteraan guru pada tahun tersebut akan dilakukan melalui tunjangan sertifikasi, bukan melalui kenaikan gaji. Ia menegaskan bahwa Kemendikdasmen tidak memiliki kewenangan untuk menaikkan gaji guru, karena hal tersebut merupakan kewenangan kementerian lain.
"Kenaikan gaji bukan kewenangan Kemendikdasmen, itu kewenangan kementerian lain. Kami fokus pada percepatan sertifikasi," tegasnya.
Prof. Nunuk juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025, pemerintah akan lebih mengintensifkan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang menjadi prasyarat sertifikasi. Targetnya, pada tahun 2025, sebanyak 800.000 guru akan mengikuti sertifikasi PPG, sehingga lebih banyak guru yang dapat menikmati tunjangan sertifikasi.
PPG untuk Guru Tertentu kini sudah dibuka bagi guru dan kepala sekolah yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan minimal S1 atau D4. Program ini menjadi langkah awal untuk memenuhi target sertifikasi guru yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Pendaftaran PPG untuk Guru Tertentu sedang berlangsung hingga 20 Desember. Setelah itu, sistem akan melakukan evaluasi selama 10 hari, dan pendaftaran akan ditutup sementara," ujar Prof. Nunuk. "Seleksi administrasi akan dilanjutkan pada awal tahun hingga semua guru yang berhak mengikuti PPG dapat terdaftar."
Setelah program PPG untuk Guru Tertentu selesai, Kemendikdasmen akan fokus pada penyelesaian target sertifikasi sesuai dengan arahan Presiden Prabowo. Prof. Nunuk optimis bahwa jika 800.000 guru berhasil lulus PPG, pada tahun 2026 semua guru di Indonesia akan tersertifikasi.
"Kesejahteraan guru melalui sertifikasi adalah amanat undang-undang. Dengan cara ini, semua guru, baik di sekolah swasta, yayasan, maupun guru honorer, bisa memperoleh kesejahteraan," tutup Prof. Nunuk.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa, Kemendikdasmen melalui Prof. Nunuk Suryani menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan guru di Indonesia akan difokuskan pada tunjangan sertifikasi, bukan kenaikan gaji. Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang menjadi syarat sertifikasi akan diperkuat pada tahun 2025 dengan target 800.000 guru mengikuti sertifikasi. Kemendikdasmen optimis bahwa jika target tersebut tercapai, pada tahun 2026 semua guru di Indonesia, termasuk guru swasta dan honorer, akan tersertifikasi dan menikmati kesejahteraan yang lebih baik sesuai dengan amanat undang-undang.
Sumber: Kompas.com
Post a Comment for "Kemendikdasmen Tegaskan Fokus Peningkatan Kesejahteraan Guru pada Tunjangan Sertifikasi, Bukan Kenaikan Gaji"