Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

9 Investasi Saham Jangka Panjang Yang Bikin Kamu Cuan

Zsmart.id - Dalam beberapa tahun terakhir, istilah "saham" semakin sering terdengar, baik di media sosial, percakapan sehari-hari, maupun dalam berita ekonomi. Namun, di tengah popularitas yang meningkat, masih banyak masyarakat yang merasa bingung dan ragu dalam memahami apa sebenarnya saham itu. 

Bagi sebagian orang, saham dianggap sebagai sesuatu yang rumit, hanya bisa dipahami oleh para ahli keuangan atau pebisnis besar. Ada pula yang beranggapan bahwa berinvestasi saham sama dengan berjudi penuh dengan ketidakpastian dan berisiko besar. 

Keresahan ini semakin diperparah oleh berbagai kisah sukses mendadak yang terkadang diiringi dengan cerita kerugian besar, sehingga menciptakan ketakutan tersendiri bagi calon investor.

investasi jangka panjang
Sumber: freepik.com

Kurangnya pemahaman dasar tentang saham dan investasi sering kali membuat masyarakat ragu untuk terjun ke dunia pasar modal. Ketidakpastian definisi dan makna dari saham sebagai instrumen keuangan menjadi salah satu penghalang utama. 

Masyarakat sering kali tidak tahu bahwa saham sebenarnya merupakan bagian dari kepemilikan perusahaan yang bisa memberikan keuntungan, bukan hanya spekulasi semata. Dalam situasi ini, muncul kebutuhan untuk memberikan edukasi yang lebih mendalam tentang saham, bagaimana cara kerjanya, dan apa yang harus dipahami oleh para investor pemula.

Pengertian Saham

Saham adalah bukti kepemilikan suatu individu atau badan terhadap bagian dari modal perusahaan. Dengan memiliki saham, seseorang dianggap sebagai pemilik (pemegang saham) dari perusahaan tersebut sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Pemegang saham berhak atas sebagian keuntungan perusahaan, yang disebut dividen, dan dapat memperoleh keuntungan dari peningkatan harga saham.

Jenis-Jenis Saham

  1. Saham Biasa (Common Stock):

    • Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
    • Berhak atas pembagian dividen, namun dividen ini tidak dijamin.
    • Jika perusahaan bangkrut, pemegang saham biasa adalah yang terakhir menerima aset sisa setelah kreditor dan pemegang saham preferen.
  2. Saham Preferen (Preferred Stock):

    • Pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara.
    • Memiliki prioritas lebih tinggi dalam pembagian dividen dan sisa aset jika perusahaan bangkrut.
    • Dividen saham preferen biasanya tetap, terlepas dari kinerja perusahaan.

Keuntungan Berinvestasi dalam Saham

  1. Capital Gain: Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham. Jika harga saham meningkat, pemegang saham dapat menjual sahamnya dengan harga yang lebih tinggi daripada saat membeli.

  2. Dividen: Pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Dividen dapat dibayarkan secara tunai atau dalam bentuk tambahan saham.

Risiko Berinvestasi dalam Saham

  1. Capital Loss: Kebalikan dari capital gain, terjadi ketika harga saham turun, sehingga jika dijual, investor mengalami kerugian.

  2. Likuidasi Perusahaan: Jika perusahaan bangkrut, pemegang saham biasa akan menjadi yang terakhir dalam urutan pembayaran setelah semua kreditor dan pemegang saham preferen. Ini berarti risiko kehilangan seluruh investasi sangat mungkin terjadi.

Cara Membeli Saham

Saham dapat dibeli melalui Bursa Efek (Stock Exchange), seperti Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor perlu membuka rekening efek di perusahaan sekuritas (broker) yang telah terdaftar, lalu melakukan transaksi saham melalui platform perdagangan yang disediakan oleh broker tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

  1. Kinerja Perusahaan: Jika perusahaan menghasilkan keuntungan yang tinggi dan memiliki prospek yang baik, harga saham cenderung naik.

  2. Kondisi Ekonomi: Fluktuasi dalam ekonomi global atau nasional, seperti inflasi atau kebijakan suku bunga, dapat mempengaruhi harga saham.

  3. Sentimen Pasar: Perubahan dalam persepsi investor terhadap suatu perusahaan atau sektor dapat memicu perubahan harga saham, terlepas dari kondisi fundamental perusahaan.

Pengertian Saham Jangka Panjang

Investasi saham jangka panjang adalah strategi di mana investor membeli saham dan menyimpannya dalam kurun waktu yang panjang, biasanya lebih dari 5 tahun, dengan tujuan memperoleh keuntungan yang stabil dan maksimal dari capital gain (kenaikan nilai saham) dan dividen (pembagian laba perusahaan). Strategi ini cocok bagi investor yang memiliki toleransi risiko dan bersedia bersabar dalam melihat hasil investasi mereka tumbuh seiring waktu.

Keuntungan Investasi Saham Jangka Panjang

  1. Capital Gain yang Lebih Tinggi: Seiring waktu, harga saham perusahaan yang sehat dan berkembang cenderung mengalami peningkatan signifikan. Dengan menyimpan saham dalam jangka panjang, investor dapat memaksimalkan keuntungan dari kenaikan nilai saham.

  2. Dividen Berkelanjutan: Beberapa perusahaan rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Jika perusahaan yang dipilih memiliki kinerja keuangan yang baik, dividen ini dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang konsisten.

  3. Penyusutan Risiko Jangka Pendek: Harga saham cenderung fluktuatif dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang, risiko fluktuasi ini dapat diminimalisir karena harga saham cenderung naik sesuai dengan kinerja perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.

  4. Bunga Majemuk (Compound Interest): Dengan investasi jangka panjang, investor dapat memanfaatkan efek bunga majemuk, di mana keuntungan yang didapatkan diinvestasikan kembali untuk memperoleh keuntungan tambahan.

Contoh Investasi Saham Jangka Panjang

Berikut adalah beberapa contoh investasi saham jangka panjang yang populer dan sering dipilih oleh investor untuk mencapai tujuan keuangan dalam jangka waktu lebih dari lima tahun:

1. Saham Blue-Chip

Saham blue-chip adalah saham dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik di industrinya. Perusahaan-perusahaan ini biasanya memiliki rekam jejak kinerja yang solid dan dianggap relatif stabil, menjadikannya pilihan populer untuk investasi jangka panjang.

  • Contoh Saham Blue-Chip:
    • Apple Inc. (AAPL): Salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dengan inovasi produk yang konsisten dan pangsa pasar yang kuat.
    • Microsoft Corporation (MSFT): Perusahaan teknologi raksasa yang fokus pada perangkat lunak, komputasi awan, dan layanan bisnis.
    • Coca-Cola (KO): Perusahaan minuman global yang terkenal dengan produk minuman ringan, memiliki stabilitas bisnis yang tinggi dan pembagian dividen konsisten.
    • Unilever (UL): Perusahaan multinasional yang bergerak di sektor barang konsumsi dengan produk rumah tangga yang tersebar di seluruh dunia.

2. Saham Dividen Aristokrat

Saham dividen aristokrat adalah saham dari perusahaan yang secara konsisten membayar dan meningkatkan dividen selama 25 tahun atau lebih. Saham ini menarik bagi investor jangka panjang yang mencari pendapatan pasif melalui dividen, selain dari kenaikan nilai saham.

  • Contoh Saham Dividen Aristokrat:
    • Procter & Gamble (PG): Perusahaan barang konsumsi dengan portofolio produk yang dikenal luas di seluruh dunia, seperti Pampers, Gillette, dan Head & Shoulders.
    • Johnson & Johnson (JNJ): Perusahaan kesehatan dan farmasi global yang stabil dengan pertumbuhan dividen yang konsisten.
    • 3M (MMM): Perusahaan industri yang berinovasi dalam berbagai sektor seperti perawatan kesehatan, bahan industri, dan produk konsumen.

3. Saham Teknologi

Sektor teknologi memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi dan menarik untuk investasi jangka panjang. Perusahaan-perusahaan teknologi biasanya berfokus pada inovasi, yang memungkinkan mereka tumbuh lebih cepat daripada sektor lainnya.

  • Contoh Saham Teknologi:
    • Alphabet (GOOGL): Perusahaan induk dari Google yang terus berkembang di bidang mesin pencari, iklan digital, dan kecerdasan buatan.
    • NVIDIA (NVDA): Pemimpin dalam teknologi chip grafis yang memainkan peran penting dalam perkembangan AI, gaming, dan komputasi berkinerja tinggi.
    • Amazon (AMZN): Raksasa e-commerce dan penyedia layanan cloud yang terus memperluas bisnisnya di berbagai bidang, termasuk teknologi komputasi awan dan AI.

4. Saham di Sektor Kesehatan

Sektor kesehatan sering dipandang sebagai sektor defensif yang tetap kuat dalam berbagai kondisi ekonomi. Saham perusahaan farmasi dan layanan kesehatan sering kali dianggap sebagai investasi jangka panjang yang solid karena permintaan yang stabil.

  • Contoh Saham di Sektor Kesehatan:
    • Pfizer (PFE): Perusahaan farmasi global yang memproduksi obat-obatan, termasuk vaksin dan terapi inovatif.
    • Merck & Co. (MRK): Salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia yang terlibat dalam pengembangan obat-obatan inovatif untuk berbagai penyakit.
    • UnitedHealth Group (UNH): Penyedia layanan kesehatan dan asuransi terbesar di AS dengan pertumbuhan pendapatan dan dividen yang stabil.

5. Saham di Sektor Energi Terbarukan

Sektor energi terbarukan memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan karena peralihan global menuju energi bersih dan berkelanjutan. Investasi pada perusahaan energi terbarukan memberikan peluang besar untuk pertumbuhan di masa depan.

  • Contoh Saham Energi Terbarukan:
    • NextEra Energy (NEE): Perusahaan utilitas terbesar di dunia yang fokus pada energi bersih, seperti tenaga angin dan surya.
    • Tesla (TSLA): Selain sebagai produsen mobil listrik terkemuka, Tesla juga terlibat dalam pengembangan solusi energi terbarukan, seperti baterai dan panel surya.
    • Brookfield Renewable Partners (BEP): Perusahaan investasi global yang fokus pada pengembangan dan pengoperasian aset energi terbarukan seperti hidroelektrik, angin, dan surya.

6. Saham di Sektor Barang Konsumsi

Sektor barang konsumsi terdiri dari perusahaan yang memproduksi barang dan layanan yang dibutuhkan sehari-hari, seperti makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga. Saham di sektor ini sering kali lebih stabil dan tahan terhadap resesi.

  • Contoh Saham Barang Konsumsi:
    • Nestle (NSRGY): Perusahaan makanan dan minuman global yang menghasilkan produk-produk terkenal seperti Nescafé dan KitKat.
    • PepsiCo (PEP): Salah satu perusahaan minuman dan makanan ringan terbesar di dunia, dengan merek-merek terkenal seperti Pepsi, Lay's, dan Tropicana.
    • Colgate-Palmolive (CL): Perusahaan barang konsumsi yang memproduksi produk perawatan pribadi dan rumah tangga seperti pasta gigi Colgate dan sabun Palmolive.

Investasi saham jangka panjang memungkinkan investor untuk memanfaatkan pertumbuhan perusahaan yang stabil dan berpotensi memberikan keuntungan besar seiring waktu. Saham dari perusahaan blue-chip, dividen aristokrat, serta sektor-sektor teknologi, kesehatan, energi terbarukan, dan barang konsumsi adalah contoh pilihan yang solid bagi investor yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang.Strategi ini memerlukan kesabaran dan disiplin, namun dengan pemilihan saham yang tepat, investor dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan risiko yang relatif terkelola.

Post a Comment for "9 Investasi Saham Jangka Panjang Yang Bikin Kamu Cuan"

close