Ingin Sehat Secara Mental? Hindari Teman Model Kayak Ini!
Zsmart.id. - Berbicara tentang kesehatan mental memang tidak akan ada habisnya. Pada kehidupan zaman sekarang ini, kesehatan mental (mental health) menunjukkan dominasinya dalam mempengaruhi kesehatan hidup masyarakat di dunia bahkan di Indonesia.
Secara umum, menurut WHO yang merupakan lembaga kesehatan dunia, mendefinisikan kesehatan mental merupakan keadaan kesejahteraan mental yang memungkinkan orang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan mereka, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada masyarakat mereka.
Lebih lanjut, WHO menambahkan bahwa kesehatan mental merupakan komponen integral dari kesehatan dan kesejahteraan yang mendasari kemampuan individu dan kolektif kita dalam membuat keputusan, membangun hubungan, dan membentuk dunia tempat kita hidup. Kesehatan mental adalah hak asasi manusia dasar. Dan sangat penting untuk pengembangan pribadi, komunitas, dan pembangunan sosial-ekonomi.
Terlihat berdasarkan definisi dari WHO tersebut bahwa kesehatan mental dapat mempengaruhi semua lini kehidupan manusia dalam bekerja dan bermasyarakat. Bahaya sekali bukan?
Apa contoh-contoh dari penyakit yang mempengaruhi kesehatan mental ini? Terdapat beberapa contoh terkait hal ini semisal : gangguan kecemasan, depresi, gangguan bipolar, gangguan psikotik dan lainnya.
Sekarang kita lihat bagaimana kesehatan mental di negeri Indonesia. Dikutip dari laman ourbetterworld.org bahwa di Indonesia, sekitar 9 juta orang atau 3,7% dari populasi menderita depresi, dengan tingkat bunuh diri sebesar 3,4 per 100.000 penduduk.
Enam belas juta orang mengalami gejala kecemasan atau depresi, sementara sekitar 400.000 orang hidup dengan penyakit mental lebih berat seperti psikosis. Sebanyak 57.000 orang pernah mengalami pasung, meskipun praktik ini dilarang oleh pemerintah sejak 1977.
Tingkat pemikiran untuk bunuh diri di kalangan pemuda mencapai 19%, dengan 45% di antaranya mengakui melakukan perilaku menyakiti diri. Meskipun Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dengan 270 juta penduduk, hanya memiliki sekitar 800 psikiater, 450 psikolog, dan 48 fasilitas kesehatan mental, dengan masalah aksesibilitas yang signifikan.
Pasung, praktik mengurung orang dengan gangguan mental, tetap menjadi masalah serius meskipun dilarang, dengan lebih dari 57.000 orang pernah mengalaminya. Human Rights Watch melaporkan bahwa ribuan orang dengan masalah kesehatan mental masih terikat atau dikurung di institusi atau rumah mereka.
Banyak cara untuk mencegah munculnya penyakit mental ini dan kamu bisa mulai dari lingkunganmu sendiri. Salah satunya adalah dengan selektif dalam memilih teman pergaulan.
1. Hobi Pamer atau flexing
Memiliki teman yang suka menunjukkan hasil pencapaiannya memang tidaklah masalah. Sebab, bisa berdampak positif bagi kita agar juga dapat ikut mengikuti jejaknya dan saling berbagi.
Namun, apabila temanmu tersebut sudah mencapai batas kewajaran, dalam artian segala sesuatu topik pembicaraan selalu dikaitkan secara langsung terdapat barang yang ia beli atau pencapaiannya maka itu wajib kamu hindari.
Pasalnya, sebagai pendengar, kita akan merasa risih akan hal tersebut sehingga rasa persahabatan atau pertemanan akan menghilang di lingkungan tongkronganmu dan mengakibatkan suasana menjadi tidak kondusif lagi.
Selain itu, jika kamu termasuk orang yang ambisi, mendengar cerita tersebut akan mengakibatkan kamu menjadi iri hati dan akan membuat kesehatan mental kamu menjadi terganggu. Olehnya, hindarilah teman model kayak ini.
2. Suka Pinjam Uang
Dalam lingkungan pertemanan, saling membantu merupakan hal yang sangat baik terlebih membantu dalam hal ekonomi atau uang.
Namun, meskipun berteman, masalah uang ini merupakan hal yang sensitif. Jika satu atau dua kali meminjam uang dan dalam keadaan mendesak maka itu tidaklah masalah.
Tetapi apabila selalu meminjam uang saat nongkrong dengan kalimat " Lo aja yang bayar yah, nanti gua transfer! "maka, teman itu wajib kamu hindari.
Pasalnya, banyak terdengar bahwa orang yang meminjam lebih galak dari orang yang memberi pinjaman saat melakukan penagihan. Nah, hal ini dapat mengganggu kesehatan mentalmu.
Akibatnya, kamu akan cemas karena dia tidak kunjung mengembalikan uang atau kamu bisa menjadi depresi dan iri hati saat melihat ia sedang berlibur atau memiliki barang baru namun melupakan kewajibannya dalam membayar utang kepadamu.
3. Mau Enaknya Saja
Tipe teman seperti ini biasanya ingin serba praktis dan tidak mau ambil pusing. Dalam tongkrongan atau pergaulan, dia menganggap semua sangat simpel dan menguntungkan untuk dirinya sendiri.
Misal, orang ini selalu ingin ikut bersama kita (numpang kendaraan) meskipun ia memiliki kendaraan sendiri. Pemikiran orang ini dengan alasan mumpung searah dan satu tujuan, kita semobil atau semotoran saja.
Padahal, maksudnya agar kendaraannya irit bensin dan ingin duduk santai saja di belakang motor atau mobil sebagai penumpang.
Mengapa ini mengganggu kesehatan mental kamu? Dikarenakan kamu nanti akan terlatih untuk berpikiran negatif ke orang tersebut sehingga menimbulkan rasa illfeel terhadap temanmu sehingga mengganggu kesehatan mental mu.
Gimana menurutmu? Apa masih ada yang lain ? Intinya, zaman sekarang ini harus pandai-pandai dalam menjaga mood agar tetap waras dan selalu bahagia.
Sumber :
Post a Comment for "Ingin Sehat Secara Mental? Hindari Teman Model Kayak Ini!"