Cryptarithms : Teka Teki Viral Pada Clash of Champions
Zsmart.id - Beberapa saat yang lalu, dunia entertainment dihebohkan dengan acara adu kepintaran antara mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Korea Selatan. Acara yang berjudul University War tersebut telah memikat atensi para penonton.
Bukan hanya penampilan mahasiswa yang bertarung pada acara tersebut saja melainkan kepintaran mahasiswa-mahasiswi tersebut dalam menyelesaiakan berbagai tantangan-tantangan berfikir.
Acara serupa juga kini telah banyak diperbincangkan di Indonesia. Pasalnya, terdapat acara yang mengusung konsep yang sama yakni Clash of Champions. Pada acara ini, peserta merupakan para mahasiswa-mahasiswi berprestasi pada beberapa universitas yang berada di Indonesia.
Dalam acara tersebut, para peserta juga diuji kemampuan akademiknya salah satunya adalah kemampuan kuantitatif atau matematika.
Pada sesi acara tersebut, terdapat sebuah teka-teki matematika yang harus dipecahkan oleh para peserta. Teka-teki ini melibatkan salah satunya operasi penjumlahan dengan menggunakan huruf sebagai bilangannya.
Nantinya, para peserta harus mencari angka-angka apa yang tersembunyi di balik huruf tersebut sehingga diperoleh hasil operasi matematika yang sesuai. Konsep teka-teki ini dikenal sebagai Cryptarithms.
Pada dasarnya, cryptarithms ini merupakan teka-teki matematika yang menggabungkan huruf dan angka dalam suatu operasi matematika sederhana yakni penjumlahan, pengurangan, perkalian bahkan pembagian.
Bagaimana cara memecahkan teka-teki cryptarithms ini ? Sebelumnya, terdapat aturan yang perlu diketahu dalam teka-teki cryptarithms ini yakni :
- Setiap huruf dalam teka-teki cryptarithms menggambarkan satu buah digit.
- Digit pertama dari angka tersebut tidak boleh bernilai nol.
\[\frac{\begin{matrix}3&A\\1&4\\\end{matrix}}{\begin{matrix}B&7\\\end{matrix}}\]
akan diperoleh hubungan bahwa A + 4 = 7 memberikan nilai A yang memenuhi adalah A = 3 dan untuk 3 + 1 = B memberikan nilai B adalah 4. Sehingga nilai A dan B masing-masing adalah 3 dan 4.
Contoh lain untuk penjumlahan
\[\frac{\begin{matrix}8&A&9\\C&5&B\\\end{matrix}}{\begin{matrix}1&5&8&2\\\end{matrix}}\]
pada persamaan ini terlihat bahwa 9 + B = 2, karena 9 merupakan angka tertinggi maka angka B yang memenuhi untuk mendapatkan angka digit 2 adalah B = 3, yakni 9 + 3 = 12 di mana 2 adalah digit terakhir.
Untuk kolom ke dua diperoleh 1 + A + 5 = 8 , hal ini memberikan nilai A yang sesuai adalah 2. Kemudian untuk kolom ketiga diperoleh hubungan 8 + C = 15 dan memberikan nilia C adalah 7.
Sehingga nilai yang dimaksud adalah A = 2, B = 3 dan C = 7. Ternyata mudah bukan!
Tetapi untuk Clash of Champions, konsep ini diberikan sedikit tantangan dengan tidak melibatkan satu digit pun di dalam soalnya. Semisal pada penjumlahan berikut :
\[\frac{\begin{matrix}A&K\\&F\\\end{matrix}}{\begin{matrix}B&A\\\end{matrix}}\]
terlihat pada persamaan tersebut bahwa:
- Nilai B haruslah lebih besar satu angka dari nilai A
- Hasil penjumlahan digit sembarang antara K dan F haruslah bernilai sama dengan A
- Angka A tidak boleh nol
Maka angka K dan F yang memenuhi untuk akhiran 5 adalah 5 + 0, 0 + 5, 9 + 6, 6 + 9, 8 + 7, dan 7 + 8. Dari deretan solusi yang sesuai maka angka untuk K dan F yang memenuhi adalah 8 dan 7 atau 7 dan 8.
Sehingga terdapat dua buah solusi yakni 58 + 7 = 65 atau 57 + 8 = 65. Dengan menggunakan alur pikir yang sesuai, maka bentuk-bentuk soal yang lain dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat.
Post a Comment for "Cryptarithms : Teka Teki Viral Pada Clash of Champions"