Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Kesalahan Utama Peserta Calon Guru Penggerak (CGP) Sehingga Mendapatkan Skor Rendah Saat Simulasi Mengajar

Kesalahan saat simulasi mengajar calon guru penggerak


Zsmart.id - Guru Penggerak merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang berfokus pada program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Secara umum, program ini merupakan pelatihan yang meliputi pelatihan yang dilakukan secara daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Di samping itu, dengan mengikuti kegiatan ini, guru juga masih tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai gutu di sekolah.

Dalam mengikuti seleksi program Guru Penggerak, terdapat dua tahapan seleksi, yakni :

Tahap 1

Registrasi

Menurut laman resmi Guru Penggerak, peserta seleksi akan mengisi daftar riwayat hidup sesuai dengan pertanyaan yang diberikan, mengunggah empat dokumen pendukung (dalam format PDF): KTP, Surat dukungan dari Kepala Sekolah, SK Pembagian Tugas Mengajar Guru yang dikeluarkan oleh satuan pendidikan, dan Surat referensi/rekomendasi dari atasan/teman sejawat/komunitas/organisasi. Peserta memiliki waktu sampai pendaftaran ditutup untuk menyelesaikan tahap ini terhitung setelah menekan tombol “Mulai Pengerjaan”. Peserta direkomendasikan untuk menyiapkan dokumen tersebut sebelum melakukan proses registrasi.

RPP

Peserta seleksi akan diminta untuk mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pelatihan (RPP)/SAP. RPP wajib diupload dalam portal Ayo Guru Berbagi sebelum jadwal mengajar dan wawancara yang ditetapkan. RPP dapat diunggah peserta melalui dokumen penting, peserta memiliki opsi untuk membuat RPP baru atau memilih RPP yang sudah dibuat sebelumnya.

Esai

Peserta seleksi akan menjawab 5 (lima) paket pertanyaan esai dan masing-masing paket pertanyaan memiliki 3 - 4 pertanyaan tambahan. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan akan berkisar pada pengalaman hidup peserta. Peserta akan diberikan waktu sampai pendaftaran ditutup untuk menyelesaikan semua pertanyaan terhitung mulai setelah menekan tombol “Mulai Pengerjaan”

Tahap 2

Bagi peserta calon Guru Penggerak yang telah lulus tahap 1, maka akan melanjutkan seleksi tahap 2 yang meliputi seleksi simulasi mengajar dan seleksi wawancara dengan rincian:

Simulasi mengajar

Peserta akan menerima sebuah instruksi melalui pengumuman di SIMPKB l untuk melakukan praktik simulasi mengajar materi sesuai jenjang yang diampu paling lambat dua hari sebelum jadwal seleksi Simulasi mengajar beserta tautan untuk konferensi video. Pada jadwal yang telah ditetapkan, peserta akan diundang oleh tim seleksi untuk melakukan simulasi mengajar selama 5 - 8 menit dengan menggunakan fasilitas konferensi video. Tidak akan ada murid yang dilibatkan dalam simulasi mengajar dan peserta akan mengajar seakan-akan memiliki beberapa murid. Tim seleksi tidak akan memberikan umpan balik setelah sesi simulasi mengajar

Wawancara

peserta akan menerima jadwal undangan wawancara melalui SIMPKB yang disertai tautan untuk konferensi video dengan tim seleksi. Wawancara akan berlangsung sebanyak satu kali dengan durasi satu jam untuk setiap sesi wawancara. Peserta diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

Sekarang kita akan fokus pada seleksi simulasi mengajar. Terdapat beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh calon Guru Penggerak dalam simulasi mengajar sehingga mereka mendapatkan poin yang rendah. 

Kesalahan Calon Guru Penggerak Saat Simulasi Mengajar

1) Kurangnya manajemen waktu


Pada seleksi ini, calon Guru Penggerak diberikan waktu yang terbatas dalam melakukan proses simulasi mengajar. Biasanya akan diberikan waktu sekitar 10 menit untuk melakukan seleksi simulasi mengajar tersebut. Kaitannya dengan poin ini, calon Guru Penggerak tidak mengatur waktu mereka dengan baik sehingga kerangka pembelajaran tidak tersampaikan dengan baik.

2) Terbatas pada satu arah


Meskipun proses seleksi simulasi mengajar dilaksanakan secara daring dan tanpa adanya siswa, bukan berarti peserta calon Guru Penggerak hanya mengajar satu arah saja. Ingat bahwa dalam proses belajar perlu adanya interaksi atau umpan balik antara guru dan siswa. Tetapi, interaksi ini jarang ditemui pada saat simulasi mengajar berlangsung. 

3) Tidak menggunakan alat peraga


Kebanyakan para calon Guru Penggerak ketika melakukan seleksi simulasi mengajar, tidak mempersiapakan media pembelajaran dengan baik dan maksimal. Olehnya, bagi para calon Guru Penggerak diharapkan untuk mempersiapkan alat peraga yang dapat menunjang proses pembelajaran sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik dan siswa tidak merasa bosan.

Itulah 3 poin kesalahan peserta calon Guru Penggerak ketika melakukan seleksi simulasi mengajar. Semoga bermanfaat!

Post a Comment for "3 Kesalahan Utama Peserta Calon Guru Penggerak (CGP) Sehingga Mendapatkan Skor Rendah Saat Simulasi Mengajar"

close